Jumat, 05 Oktober 2012

Kaki Raksasa Hiasi Titik Nol Kilometer

BUDI W - GUDEGNET

Jalan bisa menjadi media eksistensi seniman. Tidak harus berada disebuah galeri atau apalah. Unik dan menyita perhatian, itulah makna yang bisa diambil manakala seniman meletakkan hasil karyanya disebuah tempat publik yang notabene bisa diakses oleh bnyak orang.
Saat Anda berada di seputaran Malioboro, tepatnya berada didepan Monumen Serangan Oemom 1 Maret, Anda akan melihat sebuah patung kaki raksasa berwarna merah setinggi 5 meter dengan diameter 75 cm.
Pimpinan kelompok Khatulistiwa, Herry Maizul, mengatakan bahwa patung tersebut dalam proses pengerjaannya memakan waktu 2 bulan yang bahannya terbuat dari serat kaca. Ia berujar bahwa isu Bienalle Jogja XI ini memicu mereka untuk berkarya bahwa kedepan Indonesia akan melakukan sebuah pergerakan. "Melintas equator dan siap menganyam pengetahuan-pengetahuan baru yang ada di seputar katulistiwa," jelasnya.
Beda kelompok, beda pula proses pengaktualisasian sebuah karya. Seniman mural Jurusan Geologi UPN ikut pula merespon isu ekoator ini. Mereka melakukan fieldtrip ke lokasi-lokasi peninggalan geologis masa lampau.“Struktur bebatuan di Yogyakarta sangat spesifik dan unik, dan beberapa yang tua memiliki kesamaan dengan struktur bebatuan di India,” jelas salah satu peserta kegiatan tersebut.
Mereka berkeinginan untuk memberikan pemikiran tentang keanekaragaman equator melalui kegiatan Biennale Jogja ke IX ini. Dengan demikian, bisa muncul beberapa pendekatan-pendekatan baru dalam dunia seni yang bisa menyentuh ilmu-ilmu spesifik.

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...